Apa apaan?

source: pinterest


Aku besar disini, di kota besar ini.

Hiruk pikuk kota sudah tidak asing, malah jadi bagian dari keseharianku.
Pusat metropolitan yang menyimpan banyak cerita dari aku, Mar. Si kecil kepala batu yang bermimpi jadi seorang insan kreatif yang bisa membalikkan semua cemoohan yang selama ini kuterima.

Ambisi melanjutkan pendidikan tinggi dengan jurusan yang sesuai dengan tujuanku ini sangat kukejar. Aku mau merasakan belajar sesuai minat dan bukan paksaan terhadap stereotip.

Pokoknya, harus bisa masuk kampus negeri itu.
Aku mau merasakan Bumi Pasundan untuk setidaknya empat tahun kedepan.

---

Kurang lebih, itu isi kepalaku 2 tahun yang lalu.
Kurasa Tuhan mungkin tersenyum sambil bergidik geli mendengarnya, mengingat realita yang kuterima saat ini, boro-boro menghirup udara kota tempat Tuhan tersenyum itu, aku malah berada di kaki gunung yang asing dari perkotaan, yang namanya bahkan belum pernah kudengar sebelumnya, Gunungpati.

Apa apaan?

Apakah aku tidak cukup baik?

Kampus tempatku belajar juga bukan tempat yang akan disarankan oleh para "pakar-pakar" diluar sana untuk melanjutkan pendidikan di bidang kesenirupaan. Lucu deh, bahkan belum tentu teman 1 universitas tahu ada program studi "Seni Rupa DKV".
(berdasarkan pengalamanku tanya-tanya kenalan baru saat masa ospek).

Tapi, kembali lagi aku diingatkan dengan sebuah pepatah yang pernah kubaca di linimasa, 

"Masa kini, almamater dianggap sesuatu yang membuat seseorang patut dibanggakan, padahal dulu, seseorang menjadi hebat untuk membanggakan almamaternya."

(Tentu saja kata-katanya tidak akurat, aku lupa aslinya, hehehe)

Let's do our best :D




Komentar

Postingan Populer